Pengertian dan Macam-Macam Topologi Jaringan – Topologi pastinya sering kita dengar di sekolah pada pelajaran komputer dan sering juga kita temui apabila masuk ke jurusan jaringan seperti TKJ, yang setiap muridnya harus memahami apa itu Topologi.
Pengertian Topologi Jaringan
Topologi adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusunan jaringan yaitu node, link, dan juga station. Pemilihan Topologi yang nantinya ingin digunakan didasarkan dengan skala jaringan, biaya, tujuan, dan juga penggunaan nantinya.
Baca juga : Cara Mengetahui Bit pada Laptop
Berikut ini Macam-Macam Topologi Jaringan
1. Topologi Ring
Topologi Ring merupakan sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan komputer lain yang berbentuk seperti ring atau cincin, dan topologi ini juga sering disebut dengan Topologi Cincin.
Topologi ini jika ingin menggunakannya maka bisa memanfaatkan kabel LAN atau LAN Card supaya antar komputer tersebut dapat terhubung dan menjadi sebuah koneksi.
Ciri-Ciri Topologi Ring :
- Layout daripada Topologi Ring cukup sederhana.
- Antar komputernya dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan jaringannya berbentuk seperti lingkaran atau Ring.
- Data yang mengalir satu arah seperti ke arah kiri atau kanan, sehingga dapat terhindar dari collision (tabrakan) ketika meminta sebuah data.
- Tipe kabel yang digunakan pada Topologi Ring adalah kabel UTP atau Patch Cable.
Kelebihan Topologi Ring :
- Data mengalir dalam 1 arah.
- Arus data bisa lebih cepat karena hanya 1 arah.
- Apabila kamu menggunakan aliran data yang cukup padat maka Topologi Ring sangat berguna karena hanya bergerak ke satu arah jadi dapat teratasi.
Kekurangan Topologi Ring :
- Jika satu komputer tidak dapat berfungsi maka dapat mempengaruhi jaringan.
- Jika mengubah, menambah, atau mengurangi jaringan dapat mengacaukan jaringan tersebut.
- Cukup sulit untuk mengkonfigurasi ulang.
Baca juga : Penyebab Komputer Mati Sendiri
2. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang bisa dibilang yang paling sederhana pada jaringannya daripada topologi-topologi lainnya. Pada umumnya topologi ini akan tersambung dengan kabel yang cukup panjang dengan beberapa terminal, dan di akhir kabel akan diakhiri dengan terminator.
Topologi Bus menggunakan instalasi jaringan berbasis menggunakan kabel Coaxial. Kabel Coaxial yang digunakan juga sepanjang node client dan konektor.
Ciri-Ciri Topologi Bus :
- Sangat sederhana.
- Berbiaya murah.
- Paket data bersimpangan pada kabel.
- Tidak diperlukannya Hub.
- Jika satu node rusak maka jaringan keseluruhan akan terputus atau down.
Kelebihan Topologi Bus :
- Dari biaya sangat murah.
- Tidak memerlukan banyak kabel.
- Tidak terlalu rumit.
Kekurangan Topologi Bus :
- Sangat tidak cocok bagi jaringan atau traffic yang padat.
- Sulit untuk dilakukan pemecahan masalah atau troubleshoot.
- Kecepatannya sangat lambat dibandingkan topologi yang lainnya.
3. Topologi Star
Topologi Star memiliki ciri-ciri pada Topologinya yang berbentuk Star atau berbentuk pada jaringannya melambangkan sebuah bintang. Topologi ini menggunakan hub dan switch untuk mengkoneksikan antar klien. Topologi Star memiliki node inti dan disambungkan ke node lainnya.
Ciri-Ciri Topologi Star :
- Setiap Node pada Topologi Star dapat langsung menghubungi atau berkomunikasi dengan Hub.
- Ketika melakukan broadcast ke seluruh node dapat menyebabkan kinerja jaringan menurun.
- Mudah untuk dikembangkan.
- Salah satu rusak, maka jaringan lain masih bisa bekerja.
- Kabel yang digunakan berjenis UTP.
Kelebihan Topologi Star :
- Cukup mudah untuk mengubah dan menambahkan komputer.
- Jika satu komputer rusak maka tidak berpengaruh ke komputer lainnya.
- Dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang bisa mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kelemahan Topologi Star :
- Jika Hub rusak maka akan berakibat ke seluruh jaringan yang sedang beroperasi.
- Membutuhkan banyak kabel.
- Terminal terbatas.
- Jika lalu lintas jaringan banyak yang menggunakan maka berakibat pada lambarnya kinerja jaringan.
4. Topologi Mesh
Topologi Mesh merupakan sebuah topologi gabungan antara Topologi Ring dan juga Topologi Star. Topologi Mesh berguna untuk yang ingin menggunakan banyak sekali rute pada jaringan yang nantinya ingin digunakan.
Topologi Mesh ini menggunakan kabel tunggal yang dapat membantu membuat lebih cepat dalam pengiriman data tanpa menggunakan hub ataupun switch.
Ciri-Ciri Topologi Mesh :
- Jaringan saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.
- Jika perangkat semakin banyak akan membuat sulit untuk dikendalikan.
Kelebihan Topologi Mesh :
- Mudah untuk dilakukan troubleshooting.
- Karena terhubung antar perangkat membuat Topologi Mesh memiliki kapasitas komunikasi yang besar dan terjamin.
Kekurangan Topologi Mesh :
- Sulit untuk dilakukan installasi.
- Biaya yang dikeluarkan ketika ingin menggunakan Topologi Mesh cukup besar.
Baca juga : Cara Menggabungkan PDF Dengan Menggunakan Adobe Acrobat
5. Topologi Tree
Topologi Tree merupakan topologi gabungan dari beberapa Topologi yang sudah dijelaskan di atas seperti Topologi Star yang dihubungkan dengan Topologi Bus. Setiap Topologi Star akan dihubungkan dengan Topologi Star lainnya menggunakan Topologi Bus.
Topologi Tree ini berbentuk seperti pohon yang sama dengan namanya yaitu Topologi Tree (Pohon). Jenis Topologi dipakai untuk interkoneksi antara hirarkri dengan pusat yang berbeda.
Ciri-Ciri Topologi Tree :
Ciri-ciri dari Topologi Tree sendiri tidak jauh berbeda dengan Topolig Star, setiap node pada Topologi Tree langsung dapat berkomunikasi dengan sub node. Traffic data mengalir dari node ke subh node dan kemudian diteruskan ke central node.
Kelebihan Topologi Tree :
- Jika salah satu perangkat rusak atau terputus maka tidak akan mengganggu perangkat lainnya.
Kelemahan Topologi Tree :
- Topologi Tree tidak dapat menggunakan kabel yang murah karena Topologi Tree menggunakan satu traffic node.
- Untuk berkomunikasi memerlukan antar satu node ke node lainnya dan membutuhkan beberapa kali hops.